Powered By Blogger

Selasa, 22 Februari 2011

Gempa 6,3 SR di Selandia Baru

Gempa berkekuatan 6,3 skala richter (SR) yang baru saja mengguncang Selandia Baru, rupanya benar-benar membuat sebagian wilayah porak-poranda. Walikota Christchurch, Bob Parker bahkan menggambarkan kotanya bak kota peperangan.Walikota Christchurch, Bob Parker, juga menceritakan pengalamannya. "Gempa tadi sangat-sangat kuat. Saat itu saya sedang berada di lantai paling atas gedung dewan. Saya terlempar sejauh beberapa meter," begitu cerita Parker seperti dilansir situs ABC, Selasa (22/2/2011).


Gempa kuat ini merupakan yang kedua kalinya dalam lima bulan terakhir. Selain meruntuhkan gedung, gempa juga memicu kebakaran di sejumlah gedung dan bangunan yang berada di kota tersebut.

US Geological Survey menyebutkan, gempat terjadi pukul 12.51 waktu setempat dengan kedalaman gempa hanya 4 km. Gempa itu berpusat di sekitar 10 km barat daya Christchurch. Pada September lalu, kota tersebut juga telah mengalami kerusakan hebat setelah diguncang gempa berkekuatan 7,1.

Selandia Baru adalah wilayah yang berada di antara Samudera Pasifik dan lempeng tektonik Indo-Australia, rata-rata lebih dari 14.000 gempa bumi setahun terjadi di sini, di mana sekitar 20 gempa yang biasanya besarnya di atas 5,0 SR.

Mengapa sangat merusak?

Seorang dosen di University of Canterbury Earth Sciences Professor John Townend menyatakan kepada Radio New Zealand, peristiwa gempa Selasa (22/2) ini terhubung dengan gempa sebelumnya pada 4 September 2010 lalu.
“Gempa susulan tidak berakhir begitu saja dan salah satunya memang bisa menjadi sebuah gempa yang besar,” ujarnya.
Salah satu kota yang paling parah terkena dampaknya adalah Christchurch. Komposisi kota ini adalah lumpur, pasir dan kerikil dengan tabel air di bagian bawahnya. Saat terjadi gempa bumi, air naik dan bercampur dengan pasir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar